Sistem Pengolahan Limbah
Untuk menjaga keseimbangan ekologi diperlukan
Instalasi Pengolahan Air Limbah. IPAL PT. GarudaFood Putra Putri Jaya
menggunakan pengolahan secara fisika dan biologi dengan sistem Anaerobik dengan
pemberian Mikroba, diawali dengan pre treatment berupa screening terhadap air limbah yang masih tercampurdengan kotoran
limbah kasar. Selanjutnya dilakukan proses Oksidasi dengan melakukan aerasi
pada tangki Aerob. Effluent terolah
kemudian dipisahkan melalui proses pengendapan sehingga cairan yang dibuang
aman bagi lingkungan. Lokasi pembuangan air limbah dari tangki pengolahan
dialirkan ke sungai Simo di sebelah selatan pabrik.
Bagian Instalasi IPAL meliputi:
a. Bak Screen
Bak
screen adalah unit pengelolaan yang
bertujuan untuk menyisihkan benda-besar, misalnya batu, ranting, dan sebagainya
yang mengalir melayang bersama air limbah. Penyisihan materi materi tersebut
perlu dilakukan karena benda-benda besar dan kasar tersebut dapat menghambat
dan menyumbat saluran serta dapat merusak pompa sehingga mengganggu proses
pengolahan air limbah.
gambar : Bak Screen
b. Bak
Ekualisasi
Bak
Ekualisasi berfungsi untuk meratakan aliran agar memperoleh kondisi limbah yang
relatif stabil.
gambar : Bak Ekualisasi
c. Bak Pemisah
Minyak
Minyak
harus dipisahkan karena dapat mengganggu proses biologis. Pada proses pemisahan
minyak ini digunakan diffuser untuk mengapungkan padatan berdasarkan berat
jenisnya.
gambar : Bak Pemisah Minyak
d. Bak
Fermentasi
Setelah air
limbah meewati bak pemisah minyak, air limbah tersebut akan dipompa menuju bak
fermentasi. Fungsi bak ini adalah untuk pengasaman air imbah (pH inlet 7 diubah
menjadi 4-5) dan mempermudah bakteri anaerob pada unit selanjutnya.
Apabila
dalam bak fermentasi terdapat lumpur yang terikut dari bak pemisah lemak, bisa
ditambahkan pompa submersible untuk
menyedot sludge tersebut.dilakukan
secara manual dari bak satu ke bak yang lain.
gambar : Bak Fermentasi
e. Bak Anaerob
bakteri
agar tidak terikut dalam aliran limbah dan juga memberikan kesempatan banyak
kontak antara limbah dan bakteri juga memperluas kontak.
gambar : Bak Anaerob
f. Bak Aerasi
Bak Aerasi di PT.GarudaFood Putra Putri Jaya
menggunakan proses lumpur aktif mampu merubah sebagian besar limbaah organic
menjadi bentuk massa cellular yang
dapat mengendap di kolam pengendapan atau clarifier.
gambar : Bak Aerasi
g.
Bak Sedimentasi
Sedimentasi adalah unit operasi yang didesain
untuk mengumpulkan dan memindahkan padatan tersuspensi dari air limbah dengan
cara gravitasi. Sendimentasi berguna untuk memisahkan pasir, partikel yang
besar, dalam kolam pengendapan utama, biological
flock pada kolam pengendapan lumpur aktif, dan menghilangkan flok kimiawi
ketika proses koagulasi senyawa kimia digunakan. Ini juga digunakan untuk
mengumpulkan padatan yang ada didalam thickening.
Di banyak kasus, tujuan utama adalah untuk menghasilkan effluen yang
jernih, tetapi ini juga penting untuk menghasilkan lumpur dengan konsentrasi
padatan yang dapat mempermudan penanganan dan pengolahan.
Ada tiga tipe pengendapan yaitu:
1. Pengendapan partikel diskrit dimana partikel
mengendap secara individual dan partikel tidak berubah ukuran. Pada pengendapan
diskrit efisiensi pemindahan partikel hanya tergantung pada kecepatan overflow saja.
2. Pengendapan flokulan dimana partikel mengumpul
selama proses pengendapan, sehingga terjadi perubahan ukuran dan bentuk.
Pengendapan flokulan terjadi jika kecepatan partikel meningkat bersamaan dengan
bertambahnya kedalaman partikel didalam bak. Kebanyakan suspended solid didalam air limbah berada dalam fase flokulan. Pada
pengendapan flokulan efisiensi tergantung pada kecepatan dan waktu detensi.
3. Pengendapan penghalang yang melibatkan suspensi
terflokulasi dalam bentuk kecil dan mengendap sebagai massa dengan lapisan yang
tegas selama proses pengendapan.
Pada instalasi pengolahan limbah PT. GPPJ
divisi coated peanuts ini fungsi dari
bak sedimentasi adalah mengendapkan bakteri aerobik yang terikut dari bak
aerasi. Kemudian bakteri aerobik ini ada yang dikembalikan ke bak
aerasi,sebagian lagi di kembalikan ke bak anaerob. Air limbah yang sudah bersih
dialirkan secara gravitasi ke bak kontrol melalui saluran weir .
gambar : Bak Sedimentasi
h. Bak Kontrol
Outlet dari bak sedimentasi yang jernih dapat
dipantau dari bak ini. Letaknya tepat disamping bak sedimentasi sehingga aliran
supernatan dari bak sedimentasi ini langsung mengalir ke bak kontrol secara
gravitri.
gambar : Bak Kontrol
i.
Bak Indikator
Fungsi bak indikator adalah untuk uji kualitas effluent pengolahan limbah dengan indikator biologis.
Indikator biologis yang digunakan disini adalah ikan dari jenis koi, nila, dan tombro.
Jika indikator biologis tersebut dapat hidup dalam air hasil olahan limbah cair
berarti kualitas effluent limbah
bagus. Dan sebaliknya, jika indikator-indikator biologis tersebut tidak dapat
bertahan hidup maka kualitas effluent bisa
dinyatakan buruk dan limbah jelek sehingga harus dievaluasi proses unit-unit
pengolahan limbah sebelumnya.
gambar : bak Indikator
j.
Pipa Outlet
Air hasil pengolahan limbah yang telah jernih
keluar dari pipa ini untuk dibuang kembali ke lingkungan dengan cara dialirkan
melalui selokan kecil yang mengarah ke sungai Simo yang mengalir didepan PT.
GarudaFood Putra Putri Jaya devisi Coated
Peanuts. Pipa outlet juga dilengkapi flowmeter
untuk pencatatan debit air yang keluar. Air hasil akhir ini juga dianalisa
secara berkala untuk menguji kualitas air outlet apakah penglahan limbah
memenuhi baku mutu atau tidak.
gambar : Pipa Outlet
Masalah pencemaran lingkungan merupakan masalah lama yang dihadapi manusia dimana hingga saat ini masalah tersebut masih belum dapat terselesaikan, malah bertambah parah. Pencemaran lingkungan adalah masuknya substansi-substansi berbahaya ke dalam lingkungan sehingga kualitas lingkungan menjadi berkurang atau fungsinya tidak sesuai dengan peruntukannya. Sehingga tatanan lingkungan yang dulu berubah karena adanya pencemaran lingkungan. Untuk itu kami PT. BANYU BIRU BERKAH SEJATI yang bergerak di bidang Konsultan Ipal menyediakan jasa tersebut. Hubungi kami disini
BalasHapus