Slide 1 Title Here

This is slide 1 description.

Slide 2 Title Here

This is slide 2 description.

Slide 3 Title Here

This is slide 3 description.

Slide 4 Title Here

This is slide 4 description.

Minggu, 10 November 2013



Sistem Pengolahan Limbah

Untuk menjaga keseimbangan ekologi diperlukan Instalasi Pengolahan Air Limbah. IPAL PT. GarudaFood Putra Putri Jaya menggunakan pengolahan secara fisika dan biologi dengan sistem Anaerobik dengan pemberian Mikroba, diawali dengan pre treatment berupa screening terhadap air limbah yang masih tercampurdengan kotoran limbah kasar. Selanjutnya dilakukan proses Oksidasi dengan melakukan aerasi pada tangki Aerob. Effluent terolah kemudian dipisahkan melalui proses pengendapan sehingga cairan yang dibuang aman bagi lingkungan. Lokasi pembuangan air limbah dari tangki pengolahan dialirkan ke sungai Simo di sebelah selatan pabrik.
Bagian Instalasi IPAL meliputi:
a.      Bak Screen
Bak screen adalah unit pengelolaan yang bertujuan untuk menyisihkan benda-besar, misalnya batu, ranting, dan sebagainya yang mengalir melayang bersama air limbah. Penyisihan materi materi tersebut perlu dilakukan karena benda-benda besar dan kasar tersebut dapat menghambat dan menyumbat saluran serta dapat merusak pompa sehingga mengganggu proses pengolahan air limbah.
gambar : Bak Screen
b.      Bak Ekualisasi
Bak Ekualisasi berfungsi untuk meratakan aliran agar memperoleh kondisi limbah yang relatif stabil. 


gambar : Bak Ekualisasi

c.      Bak Pemisah Minyak
Minyak harus dipisahkan karena dapat mengganggu proses biologis. Pada proses pemisahan minyak ini digunakan diffuser untuk mengapungkan padatan berdasarkan berat jenisnya. 

gambar : Bak Pemisah Minyak
d.     Bak Fermentasi
Setelah air limbah meewati bak pemisah minyak, air limbah tersebut akan dipompa menuju bak fermentasi. Fungsi bak ini adalah untuk pengasaman air imbah (pH inlet 7 diubah menjadi 4-5) dan mempermudah bakteri anaerob pada unit selanjutnya.
                        Apabila dalam bak fermentasi terdapat lumpur yang terikut dari bak pemisah lemak, bisa ditambahkan pompa submersible untuk menyedot sludge tersebut.dilakukan secara manual dari bak satu ke bak yang lain.


gambar : Bak Fermentasi

e.      Bak Anaerob
bakteri agar tidak terikut dalam aliran limbah dan juga memberikan kesempatan banyak kontak antara limbah dan bakteri juga memperluas kontak.
gambar : Bak Anaerob
f.       Bak Aerasi
Bak Aerasi di PT.GarudaFood Putra Putri Jaya menggunakan proses lumpur aktif mampu merubah sebagian besar limbaah organic menjadi bentuk massa cellular yang dapat mengendap di kolam pengendapan atau clarifier.

gambar : Bak Aerasi

g.      Bak Sedimentasi
      Sedimentasi adalah unit operasi yang didesain untuk mengumpulkan dan memindahkan padatan tersuspensi dari air limbah dengan cara gravitasi. Sendimentasi berguna untuk memisahkan pasir, partikel yang besar, dalam kolam pengendapan utama, biological flock pada kolam pengendapan lumpur aktif, dan menghilangkan flok kimiawi ketika proses koagulasi senyawa kimia digunakan. Ini juga digunakan untuk mengumpulkan padatan yang ada didalam thickening. Di banyak kasus, tujuan utama adalah untuk menghasilkan effluen yang jernih, tetapi ini juga penting untuk menghasilkan lumpur dengan konsentrasi padatan yang dapat mempermudan penanganan dan pengolahan.
      Ada tiga tipe pengendapan yaitu:
1.   Pengendapan partikel diskrit dimana partikel mengendap secara individual dan partikel tidak berubah ukuran. Pada pengendapan diskrit efisiensi pemindahan partikel hanya tergantung pada kecepatan overflow saja.
2.   Pengendapan flokulan dimana partikel mengumpul selama proses pengendapan, sehingga terjadi perubahan ukuran dan bentuk. Pengendapan flokulan terjadi jika kecepatan partikel meningkat bersamaan dengan bertambahnya kedalaman partikel didalam bak. Kebanyakan suspended solid didalam air limbah berada dalam fase flokulan. Pada pengendapan flokulan efisiensi tergantung pada kecepatan dan waktu detensi.
3.   Pengendapan penghalang yang melibatkan suspensi terflokulasi dalam bentuk kecil dan mengendap sebagai massa dengan lapisan yang tegas selama proses pengendapan.
                         Pada instalasi pengolahan limbah PT. GPPJ divisi coated peanuts ini fungsi dari bak sedimentasi adalah mengendapkan bakteri aerobik yang terikut dari bak aerasi. Kemudian bakteri aerobik ini ada yang dikembalikan ke bak aerasi,sebagian lagi di kembalikan ke bak anaerob. Air limbah yang sudah bersih dialirkan secara gravitasi ke bak kontrol melalui saluran weir

gambar : Bak Sedimentasi

h.     Bak Kontrol
      Outlet dari bak sedimentasi yang jernih dapat dipantau dari bak ini. Letaknya tepat disamping bak sedimentasi sehingga aliran supernatan dari bak sedimentasi ini langsung mengalir ke bak kontrol secara gravitri.

gambar : Bak Kontrol 
i.       Bak Indikator
      Fungsi bak indikator adalah untuk uji kualitas effluent  pengolahan limbah dengan indikator biologis. Indikator biologis yang digunakan disini adalah ikan dari jenis koi, nila, dan tombro. Jika indikator biologis tersebut dapat hidup dalam air hasil olahan limbah cair berarti kualitas effluent limbah bagus. Dan sebaliknya, jika indikator-indikator biologis tersebut tidak dapat bertahan hidup maka kualitas effluent bisa dinyatakan buruk dan limbah jelek sehingga harus dievaluasi proses unit-unit pengolahan limbah sebelumnya.
gambar : bak Indikator
j.       Pipa Outlet
      Air hasil pengolahan limbah yang telah jernih keluar dari pipa ini untuk dibuang kembali ke lingkungan dengan cara dialirkan melalui selokan kecil yang mengarah ke sungai Simo yang mengalir didepan PT. GarudaFood Putra Putri Jaya devisi Coated Peanuts. Pipa outlet juga dilengkapi flowmeter untuk pencatatan debit air yang keluar. Air hasil akhir ini juga dianalisa secara berkala untuk menguji kualitas air outlet apakah penglahan limbah memenuhi baku mutu atau tidak.

gambar : Pipa Outlet


Struktur Organisasi GPJJ
Gerak majunya perindustrian menuntut adanya keterpaduan antara sistem organisasi dengan sistem manajemen. Hal ini berkaitan dengan kebijaksanaan atau peraturan dalam mencapai hasil produksi yang baik dan efektif. Keadaan ini perlu didukung oleh organisasi yang mantap.
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. (Prajudi, 1985)
Tugas dari masing-masing jabatan di PT. Garuda Food Putra Putri jaya :
1. Plant Manager (PM)
Plant Manager merupakan orang yang bertanggung jawab penuh terhadap gerak majunya suatu perusahaan karena di sini Plant Manager merencanakan semua kegiatan yang akan dilaksanakan dalam sebuah perusahaan.
2. Manager
Manager adalah orang yang bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengarahkan kerja sekelompok individu, pemantauan pekerjaan mereka, dan mengambil tindakan perbaikan bila diperlukan.
3. Supervisior
Supervisior merupakan seseorang yang pekerjaannya berhubungan dengan quality control, orientasi kearah point-point yang penting memikirkan sesuatu berdasarkan sebab akibat, mengkategorikan data, memandang sesuatu dan berpikir secara statistik serta menganalisa kemungkinannya
4. Kepala Sift
Kepala Sift merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap masing- masing siftnya.
5. Pengawas
Pengawas adalah seseorang yang mengawasi dan mengontrol kinerja anak buahnya di lapangan. Masing- masing proses produksi akan diawasi oleh seorang pengawas.
6. Kepala Regu
Jabatan epala regu hampir sama dengan pengawas. Kepala regu ini hanya ada diproses packing, karena proses packing terbagi menjadi beberapa mesin yang dikontrol oleh masing- masing kepala regu.
7. Staff
Staff merupakan karyawan yang bekerja di kantor yang mengolah data dari lapangan.  
Sistem Perekrutan Karyawan
Untuk system penerimaan tenaga kerja sekarang memiliki standar minimal dari lulusan D3 untuk semua bagian. Baik produksi, teknik, maupun QC. Jadi tidak diperlukan pembinaan khusus kembali misalnya studi lamjut atau pelatihan karena lulusan dari D3 sudah mampu untuk menganalisis atau beradaptasi dengan lingkungan kerja yang dihadapinya.
1. Tenaga Kerja Harian
Untuk tenaga kerja harian di bidang teknik diambil dari lulusan STM dan untuk tenaga harian non teknik yaitu bagian produksi dan packing diambil dari lulusan SMU
2. Tenaga Staff
Untuk tenaga staf diambil dari karyawan yang sudah bekerja lama dan memiliki nilai tambah dari perusahaan lalu diangkat sebagai staff yang diambil dari tenaga kerja harian
3. Tenaga Pengawas
Untuk tenaga pengawas di bidang teknik maupun non teknik di ambil dari tenaga D3 dan S1. Untuk pengawas teknik diambil dari D3 atau karyawan lama yang memiliki nilai tambah dari perusahaan dan untuk bagian non teknik yaitu pengawas produksi diambil dari lulusan sarjana atau karyawan lama yang memiliki nilai tambah dari perusahaan
4. Kepala Sift
Kepala sift di bidang teknik maupun non teknik diambil dari lulusan sarjana atau dari tenaga pengawas yang memiliki nilai tambah dari perusahaan.
5. Tenaga Improvement
Tenaga improvement di bidang teknik maupun non teknik diambil dari lulusan sarjana atau dari ahli madya
6. Manager
Untuk manager diambil dari lulusan sarjana baik di bidang teknik maupun non teknik yang sudah bekaerja lama dan memiliki nilai lebih dari perusahaan yang diambil dari tenaga supervisor.



Profil Umum dan Sejarah Singkat PT GarudaFood Putra Putri jaya
Group GarudaFood berawal dari sebuah perusahaan keluarga yang bergerak di bisnis kacang garing, yakni PT. Tudung Putrajaya. Perusanaan ini didirikan tahun 1979 di Pati, Jawa Tengah, oleh almarhum Darmo Putro yang memulai usahanya sebagai produsen tepung tapioka. Sejak tahun 1987, perusahaan mulai serius berkonsentrasidi bisnis kacang garing dan meluncurkan merek Kacang garing Garuda, yang saat ini sangat populer di masyarakat dengan sebutan ringkas Kacang Garuda.
Seiring dengan kemajuan yang dicapai produk kacang garingnya, perusahaan terus melakukan inovasi dengan melakukan upaya diversifikasi produk dan penerapan mesin-mesin baru berteknologi modern. Pada tahun 1995. Melalui PT GarudaFood Putra Putri Jaya.perusahaan mendirikan pabrik kacang lapis yang meliputi kacang atom, kacang telur, dan kacang madu.
Untuk menjamin pasokan bahan baku utama berupa kacang tanah yang berkualitas tinggi dan tersedia sesuai kapasitas produksi, tahun 1996 telah didirikan PT Bumi Mekar Tani, yang bergerak di bidang perkebunan kacang. Selain memiliki kebun sendiri, perusahaan ini lebih banyak menjalin kerja sama dengan petani kacang, khususnya Jawa Tengah dan Jawa barat, untuk menampung hasil pertanian mereka dengan harga bersaing.
Dari hasil survey yang berjudul Study Regarding Snack Industry and Marketing in Indonesia, 1998, corinthian Infopharma Corpora (CIC) menemukan bahwa kacang Garuda berhasil menguasai 65% pangsa pasar produk makanan kacang di Indonesia, jauh meninggalkan merek produk kacang di posisi kedua yang menguasai 20%, sedangkan 15% lainnya diperebutkan oleh berbagai macam merek.
Untuk memperkokoh basis di industri makanan ringan, tahun 1997 perusahaan mulai memasuki pasar biskuit melalui PT GarudaFood jaya. Meskipun ditengah kriis ekonomi, merek biskuit Danza dan Gery berhasil melakukan penetrasi pasar, kesejumlah pasar di jawa Timur dan jawa tengah. Sampai pada akhirnya pertumbuhan permintaan pasar semakin naik sehingga bisa menembus industri di luar negeri, seperti negara-negara timur tengah. 
Komoditas Perusahaan
GarudaFood adalah perusahaan makanan dan minuman di bawah kelompok usaha Tudung (Tudung Group). Selain GarudaFood, Tudung Group juga menaungi SNS Group (PT. Sinar Niaga Sejahtera) bergerak di bisnis distribusi logistic, PT. Bumi Mekar Tani (BMT) focus di bidang plantationas, PT. Nirmala Tirta Agung (NTA) bisnis air minum dalam kemasan kaleng bemerk Prestine, dan Global Solution Institute (GSI) bergerak di bidang pelayanan jasa pelatihan, seminar, event organizer, dan konsultasi manajemen